HISENSE UNTUK INDONESIA

8:31 PM zakiul fahmi van jailani van hamzah van abdullah 0 Comments

Mengutip rencana strategis kementrian komunikasi dan informasi republik Indonesia tahun 2015-2016, secara nasional penerapan teknologi 4G LTE berpotensi meningkatkan pertumbuhan PDB suatu negara sebanyak satu hingga dua persen. Teknologi yang mampu memberikan sensasi download hingga kecepatan 150 Mbps ini sangat dibutuhkan di Indonesia, terutama dalam menyediakan kerangka dan arah dalam mencapai tujuan di bidang bisnis, digitalisasi ekonomi dan komunitas TMT (Teknologi, Media, dan Telekomunikasi) yang cerdas. Indonesia sebagai negara dengan salah satu pengguna internet aktif terbesar di dunia memiliki pelanggan komunikasi mobile hingga mencapai 287 juta pengguna di tahun 2015. Dengan demikian, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai lahan basah industri telekomunikasi di dunia.
Jumlah ini akan terus bertambah ke depannya. Ini terlihat dari  kebutuhan akan layanan data di Indonesia yang semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Di wilayah perkotaan maupun pedesaan, layanan internet sudah menjadi sebuah kebutuhan yang kian membesar juga. Oleh karena itulah, selain penerapan teknologi dan persiapan payung hukum bagi penyedia layanan komunikasi tersebut, kebermanfaatan 4G LTE akan semakin cepat dirasakan masyarakat luas jika gadget yang mampu menangkap kecepatan teknologi komunikasi generasi keempat ini dapat dijangkau dengan harga yang murah.
            Hisense, adalah salah satu perusahaan produsen ponsel asal negeri tirai bambu yang membantu mendorong perkembangan ekosistem 4G LTE di Indonesia. Bahkan, Hisense adalah satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyediakan perangkat berkemampuan menjalankan teknologi 4G-LTE Advanced.



TEKNOLOGI, KONTRIBUSI dan STRATEGI
Coba tanyakan apa itu Hisense, pada seseorang temanmu. Bisa dipastikan banyak yang tidak bisa menjawab, lantas hanya mengernyitkan dahinya tanda tidak mengerti. Memang nama Hisense tidak lebih populer dibanding nama-nama seperti Samsung, Apple, LG dan lain sebagainya. Tapi untuk sahabat karibnya yang bernama Smartfren, masyarakat Indonesia sudah cukup kenal sebagai penyedia hape murah berkualitas mumpuni. Apalagi, pada tahun 2014 yang lalu, kolaborasi Hisense dan Smartfren berhasil membuat mereka sebagai produsen ponsel terbesar kedua di Indonesia, di bawah Samsung.
Hisense telah sejak lama bekerjasama dengan Smartfren. Kerjasama mereka berbuah penetrasi layanan 4G LTE Advanced yang luas didalam kehidupan digital masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah dengan penggunaan teknologi carrier agregation (CA). Carrier agregation merupakan penggabungan dua frekuensi berbeda agar dapat berjalan bersamaan. Teknologi ini memungkinkan operator untuk memperoleh coverage sinyal yang lebih luas dan juga kecepatan internet yang tinggi. Teknologi hybrid ini diterapkan dalam frekuensi 850 MHz (Frequency Division Duplex/FDD) dan/atau 2.300 MHz (Time Division Duplex/TDD). Dengan teknologi ini, Hisense menggebrak pasar handset Indonesia yang selama ini mendukung salah satu frekuensi saja. Jika hanya menggunakan salah satu frekuensi saja, kecepatan internet mungkin akan tinggi namun akan terasa putus-putus karena coverage-nya yang cenderung sempit. Namun itu tidak terjadi pada handset besutan Hisense karena dapat mendukung frekuensi 2.300 MHz dan 850 MHz. Sehingga handset mereka dapat berjalan secara maksimal. Bahkan smartphone produksi Hisense yaitu Hisense PureShot+ bisa berjalan dan mendukung band jaringan 4G LTE dari semua operator seluler Indonesia. Hisense PureShot+ mendukung FDD Band 2 (1.900 MHz), 3 (1.800 MHz), 5 (850 MHz), 8 (900 MHz); dan TDD band 40 (2.300 MHz).

Produk smartphone terbaru Hisense ini, yaitu Hisense PureShot Plus merupakan salah satu gawai yang ikut membantu terbentuknya ekosistem LTE di Indonesia karena harganya yang murah dan mudah dijangkau oleh masyarakat membuat penyebaran smartfren semakin merata dan luas.
Hisense memang dikenal sebagai vendor dengan produk-produk yang inovatif. Salah satunya yang dikenal luas adalah sebagai perintis ponsel dual SIM card GSM dan CDMA yang dirilis pertama pada tahun 2006 silam. Selain itu untuk mendukung ekosistem pasar smartphone yang sehat di Indonesia, Hisense bekerjasama dengan Smartfren menunjuk perusahaan lokal Indonesia, tepatnya di Batam untuk merakit smartphone 4G.
Sejauh ini, kontribusi Hisense sudah cukup terlihat di Indonesia. Namun, untuk dapat bertahan dan memberi kontribusi yang lebih terhadap perkembangan ekosistem 4G LTE, Hisense hendaknya sadar terhadap strategi pemerintah dalam optimalisasi teknologi 4G LTE di Indonesia. Sehingga nantinya, Hisense dapat menyamakan langkah dengan pemerintah. Optimalisasi teknologi ini, disebutkan oleh Setyanto P. Santosa selaku Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL), memiliki empat kunci :
1.      Penentuan kebijakan model berkelanjutan pengembangan pita besar (broadband) harus melibatkan partisipasi aktif sektor privat dan pengusaha.
2.      Menentukan cara yang ideal dalam menciptakan harmonisasi spektrum guna memperlancar penerapan teknologi 4G LTE secara publik dan komersil.
3.      Menemukan cara yang tepat agar pelaku industri lokal turut juga mendapat keuntungan sebagai akibat positif dari berkembangnya teknologi 4G LTE. Salah satu modelnya adalah dengan membuka kesempata akses dan penyediaan konten.
4.      Industri manufaktur lokal juga perlu dilibatkan agar bisa dan mau memproduksi perangkat 4G LTE berbiaya rendah.

Dengan memahami strategi ini, harapannya Hisense tetap menjadi pionir utama dalam pengembangan teknologi jaringan mobile di Indonesia. Semoga.
Zakiul Fahmi Jailani

0 comments: