Masa Lalu

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H

8:29 AM zakiul fahmi van jailani van hamzah van abdullah 0 Comments

0 comments:

Humaniora dan Sains,

Berkendaralah Dengan Benar

2:04 AM zakiul fahmi van jailani van hamzah van abdullah 0 Comments





   Apa gunanya balap-balapan jika tak ada yang melihatmu hebat. Ingatlah, ketika Anda mengendarai motor atau mobil, Anda tidak sedang mempertanggungjawabkan nyawa Anda saja. Melainkan juga nyawa orang-orang didalam mobil atau dibelakang motor Anda. Anda juga bertanggungjawab atas nyawa orang-orang dijalan. Tak ada gunanya lagi menyesal jika nyawa sudah melayang.
     Video ini menunjukkan kepada Anda apa yang terjadi jika Kita tidak hati-hati ketika berkendara. Bukan saja Anda yang rugi, tapi semua. Nyawa taruhannya dan ketika semua telah sirna, penyesalan sudah tak ada gunanya lagi. Tonton lagi dan camkan dalam diri Anda untuk berkendara dengan tertib.


0 comments:

Opini

PERANG ACEH

7:59 AM zakiul fahmi van jailani van hamzah van abdullah 0 Comments

  ACEH adalah provinsi terujung di pulau Sumatera, Indonesia. Karena alasan sejarah, Aceh diberikan otonomi khusus oleh pemerintah pusat Indonesia. Aceh pada zaman dahulu kala adalah negeri yang amat kaya dan makmur. Kekusaannya mencapai bagian barat Minangkabau dan Perak di Malaysia. Aceh juga telah menjalin hubungan Internasional dengan negara-negara dunia seperti Belanda, Inggris dan Turki Utsmani,
   Sayangnya, Aceh terlibat perang yang sangat panjang ketika Belanda mengumumkan perang pada tanggal 26 maret 1873. Namun, Belanda dibuat kewalahan karena Mereka masih tetap tidak bisa menjajah Aceh pada tahun 1883, 1892 dan 1893. Belanda pun berpikir Mereka telah gagal merebut Aceh.
   Namun, keadaa berbalik karena salahseorang ahli dari universitas Leiden berpura-pura masuk Islam dan mempelajari kelemahan orang Aceh dari dalam masyarakat Aceh. Ia kemudian menyarankan kepada Belanda untuk menyerang ulama Aceh dan merangkul sultan Aceh untuk membantu Mereka dengan diming-imingi harta. Akhirnya, strategi itu berhasil. Kesultanan Aceh pada akhirnya jatuh seluruhnya pada 1904. Pada saat itu, hampir seluruh Aceh dikuasai.
   Pada masa setelah itu, Aceh gencar membangun hubungan dengan bangsa-bangsa lain di Nusantara. Aceh kian aktif dalam gerakan nasional Indonesia.
   Pada saat Jepang mengobarkan perang mengusir kolonialis Eropa dari Asia, tokoh-tokoh penting Aceh berunding dengan pihak Jepang membahas masalah kemungkinan Jepang mendarat di ACeh dan mengusir Belanda. Akhirnya, pada  9 Februari 1942, militer Jepang mendarat di ACeh.
   Pada awalnya, Jepang bersikap baik kepada rakyat Aceh dengan menghormati ritus dan agama Islam di Aceh. Namun, seiring bergulirnya waktu, Jepang berulah dengan melecehkan kaum perempuan Aceh. Jepang juga memerintahkan rakyat Aceh untuk membungkuk ke arah matahari ketika fajar tiba. Rakyat Aceh kemudian kembali melawan. Perlawanan paling terkenal adalah perlawanan Tengku Abdul Jalil, seorang ulama dari daerah Bayu, Lhokseumawe.
   Ketika seluruh wilayah Indonesia direbut kembali oleh Belanda pada agresi Belanda yang kedua, Aceh melalui radio RRI Rimba Raya dengan lantang

0 comments: